💢💢💢💢💢
Ada dua sikap yg nampak berkembang dalam menyikapi kasus Setnov:
1⃣ Ada yang membahasnya dgn ilmu, baik analisa hukum, politik, dan lain-lain. Ini tidak apa-apa, sebab sudah menjadi konsumsi publik, baik muslim dan non muslim. Silahkan menganalisa dgn pandangan dan bashirah-nya masing-masing ..
2⃣ Ada yg membully-nya, karena kesalahan yang dia lakukan. Baik membully dgn gambar2, perkataan, cerita-cerita rekayasa, dan lucu-lucuan. Ini yang tidak boleh, ini bisa membuat pelakunya muflis (bangkrut) diakhirat. Kita tidak usah ikut-ikutan. Sebab, Setnov masih ada hak sebagai muslim, dia muallaf. Kaum kuffar pun memanfaatkan ini untuk membully-nya dan menyalahkan kemualafannya.
Kekesalan kita kepada Setnov, mesti tetap jaga akhlak. Proses hukum tetap kita dukung dan jgn sampai tebang pilih.
Kalau boleh berangan-angan, saya membayangkan bahwa aktifis Islam yg bagus integritasnya (profesional, berani, dan berakhlak) menguasai di DPR, KPK, dan EKSEKUTIF .. shgga yang seperti ini tdk terjadi.
Demikian. Wallahu a’lam
🌷🌱🌴🌾🌸🍃🌵🍄
✍ Farid Nu’man Hasan