Qunut Nazilah Adalah Hak Penguasa?

💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Assalaamu’alaykum,
slamat malam pak Ustadz,
Semoga Allah Ta’ala selalu memberikan kemudahan kekuatan serta kelapangan kepada Pak Ustadz utk menjadi Penolong agama ini dan menyebarluaskan agama ini kepada Saudara2 Muslim lainnya,
Aamiin

Tanya dunk:
berkaitan dgn kondisi saudara Muslim kita Rohingya dan lainya, apakah melakukan Qunut Nazilah harus ada instruksi dri penguasa/pemimpin…?? (08111348xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah ..

Sebagian ulama memang berpendapat bahwa Qunut Nazilah hanya disyariatkan atas instruksi pemimpin. Pendapat ini perlu dipertimbangkan lagi, apalagi untuk di negeri kita, bisa-bisa tidak pernah ada qunut Nazilah jika menunggu instruksi pemimpin.

Berikut ini ulasan Asy Syaikh Dr. Yusuf Ahmad Hafizhahullah dalam artikel QUNUT AN NAWAAZIL:

قال بعض الفقهاء : إن قنوت النوازل إنما يفعله إمام المسلمين ، أما عامة المسلمين فلا . وهذا القول فيه نظر لأمور :

الأول : أن الأصل في أفعال النبي صلى الله عليه وسلم العموم لجميع المسلمين ، إلا إذا دل الدليل الصريح على التخصيص . ولم يثبت في ذلك دليل ، فنبقى على الأصل وهو مشروعيته لجميع المسلمين .
الثاني : حديث مالك بن الحويرث رضي الله عنه مرفوعاً : ” صلوا كما رأيتموني أصلي ” أخرجه البخاري . فهذا الحديث صريح في أن أفعال النبي صلى الله عليه وسلم في الصلاة أنها لعموم المسلمين .
الثالث : أن أبا هريرة رضي الله عنه قنت وهو ليس بإمام للمسلمين ، كما ثبت في الصحيحين ـ وقد سبق ـ أن أَبا هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : ” لأقَرِّبَنَّ صَلَاةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقْنُتُ فِي الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ مِنْ صَلاةِ الظُّهْرِ وَصَلاةِ الْعِشَاءِ وَصَلاةِ الصُّبْحِ بَعْدَ مَا يَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَيَدْعُو لِلْمُؤْمِنِينَ وَيَلْعَنُ الْكُفَّارَ ” .

Sebagian ahli fiqih mengatakan: Sesungguhnya qunut Nazilah hanyalah dilakukan oleh pemimpin kaum Muslimin, tidak diserahkan kepada umumnya umat Islam.

Pendapat ini perlu dipertimbangkan lagi dibeberapa sisi.

Pertama. Hukum asal dari segala perbuatan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah umum untuk semua kaum muslimin, kecuali ada dalil yang jelas yang mengkhususkannya. Dan tidak ada dalil pengkhususan tersebut. Oleh karena itu kembali hal ini disyariatkan secara umum kaum muslimin.

Kedua. Hadits dari Malik bin Al Huwairits Radhiyallahu ‘Anhu secara marfu’:

Shalatlah kamu seperti kamu melihat aku shalat. (HR. Al Bukhari)

Hadits ini begitu jelas menunjukkan bahwa perbuatan-perbuatan dalam shalat Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam berlaku umum buat semua umat Islam.

Ketiga. Bahwasanya Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berqunut Nazilah padahal dia bukan seorang pemimpin. Hal ini diriwayatkan dalam Shahihain bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata:

Aku benar-benar dekat dengan shalatnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dulu Abu Hurairah berqunut saat rakaat akhir pada shalat zhuhur, isya, dan subuh. Dia membaca setelah sami’allahu Liman hamidah doa bagi kaum mukminin dan laknat bagi kaum kuffar. (HR. Bukhari Muslim)

(Selesai dari Syaikh Dr. Yusuf Ahmad Hafizhahullah)

Demikian. Wallahu a’lam

🌷🌹🍀🌸🍃🎋☘

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top