💢💢💢💢💢💢
Daftar Isi
📨 PERTANYAAN:
Assalamualaikum Ustadz, mau tanya tentang umroh, dalam satu kali safar apa bisa beberapa kali umroh? mohon penjelasan, alhamdulillah saya lg di mekkah nih 🙏 (+62 812-1894-xxxx)
📬 JAWABAN
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh …
Para ulama berselisih pendapat tentang ini, sebagian melarang bahkan menyebutnya bid’ah, sebagian lain membolehkan dan tetap itu sunnah.
📌 Pihak pertama. Yang melarang
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan:
ولم يكن في عُمَره صلى الله عليه وسلم عمرةٌ واحدةٌ خارجاً من مكة ، كما يفعل كثير من الناس اليوم ، وإنما كانت عمَرُه كلُها داخلاً إلى مكة …
Tidak pernah ada pada umrah-umrah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam satu pun umrahnya yang dia lakukan keluar dari Mekkah sebagaimana yang dilakukan orang-orang sekarang. Sesungguhnya semua umrah yang nabi lakukan adalah saat memasuki Mekkah… (Zaadul Ma’ad, 2/89-90)
Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah mengatakan:
هذا بارك الله فيك من البدع في دين الله ؛ لأنه ليس أحرص من الرسول صلى الله عليه وسلم ولا من الصحابة ، والرسول صلى الله عليه وسلم كما نعلم جميعاً دخل مكة فاتحاً في آخر رمضان ، وبقي تسعة عشر يوماً في مكة ولم يخرج إلى التنعيم ليحرم بعمرة ، وكذلك الصحابة ، فتكرار العمرة في سفر واحد من البدع”
Ini – barakallah fiik- termasuk bid’ah dalam agama Allah. Ini tidak pernah digiatkan oleh Rasulullah Shalallahu’Alaihi wa Sallam dan tidak pula para sahabat.
Sebagaimana kita ketahui semua, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam memasuki kota Mekkah saat hari penaklukan di akhir Ramadhan. Selama 19 hari di sana, Beliau tidak pernah keluar Mekkah menuju Tan’im, untuk berihram umrah. Demikian juga para sahabat. Maka, mengulang umrah dalam sekali perjalanan adalah bid’ah.
(Liqa Bab Al Maftuh no. 28/121)
📌 Pihak Kedua. Membolehkan
Syaikh Abdullah Al Faqih Hafizhahullah berkata:
فلا حرج عليك في تكرار العمرة في الشهر الواحد وفي اليوم الواحد، بل ذلك أمر مرغب فيه، وحث عليه الشرع، فقال صلى الله عليه وسلم : ” العمرة إلى العمرة كفارة لما بينها .” متفق عليه
ولقوله صلى الله عليه وسلم : “تابعوا بين الحج والعمرة، فإنهما ينفيان الفقر والذنوب، كما ينفي الكير خبث الحديد والذهب والفضة.” رواه أحمد والنسائي والترمذي وابن ماجه وأبو يعلى
Tidak masalah bagi Anda mengulang Umrah di satu bulan yg sama, atau di satu hari yang sama. Justru hal itu DIANJURKAN dan DIDORONG oleh syariat.
Sebagaimana hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
‘Umrah yang satu ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya. (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Juga hadits lain:
“Ikutilah antara haji kalian dengan umrah, sebab itu bisa menghilangkan kemiskinan, sebagaimana menghilangkan karat dari besi, emas, dan perak.” (HR. An Nasa’i, At Tirmidzi, Ahmad, Abu Ya’la)
(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 26566)
Maka kalimat dalam hadits: “umrah ke umrah berikutnya” menunjukkan pengulangan umrah .. maka bagaimana bisa diistilahkan mengulang kalau hanya cuma sekali .. sementara untuk berangkat umrah lagi butuh biaya besar dan jika umur msh ada.
Oleh karena itu Imam An Nawawi Rahimahullah berkata ttg hadits itu:
ولا يُكره عمرتان وثلاث وأكثر في السنة الواحدة، ولا في اليوم الواحد، بل يستحب الإكثار منها بلا خلاف عندنا
Tidak makruh dua kali umrah, tiga, dan lebih dalam satu tahun, bahkan dalam satu hari. Justru itu Sunnah untuk memperbanyaknya. Ini tidak ada perselihan bagi kami.
(Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 7/147)
Imam Ash Shan’ani Rahimahullah berkata:
دليل على تكرار العمرة، وأنه لا كراهة في ذلك، ولا تحديد بوقت
Hadits ini menjadi dalil pengulangan umrah, dan itu tidaklah makruh, dan tidak ada pembatasan waktunya.
(Subulussalam, 2/178)
Imam Ash Shan’ani mengkritik pendapat yang pertama dengan mengatakan:
بأنه علم من أحواله صلى الله عليه وسلم أنه كان يترك الشيء وهو يستحب فعله ليرفع المشقة عن الأمة وقد ندب إلى ذلك بالقول
Bahwasanya telah diketahui dahulu Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam meninggalkan suatu perbuatan yang perbuatan itu sebenarnya disunnahkan, karena dia tidak ingin menyulitkan umatnya. Kesunnahan hal itu sudah ditunjukkan melalui perkataan. (Ibid)
Jadi, tidak benar membid’ahkannya hanya karena nabi tidak melakukannya. Betul bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak melakukannya tapi Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam mengatakannya dalam hadits “Umrah yang satu ke Umrah selanjutnya”. Jadi, walau tidak ada Sunnah Fi’liyah berbilang Umrah dalam sekali safar, namun ada Sunnah Qauliyah yg mengindikasikan itu. Hal ini sama dengan Umrah di bulan Ramadhan, di mana Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Salam tidak melakukannya, tapi secara perkataan Beliau Shallallahu’Alaihi wa Sallam menganjurkannya. Inilah pendapat yang saya ikuti.
Ada pun dalam sekali safar dia melakukan dua kali umrah, satu untuk dirinya, satu lg buat orang lain yg kesulitan atau orang tuanya yg sudah wafat. Maka, ini boleh juga sebagaimana difatwakan Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, dan juga Al Lajnah As Daimah.
Demikian. Wallahu a’lam
🌷🌱🌴🌾🌸🍃🌵🍄
✍ Farid Nu’man Hasan