Dialog Antara Khatib dan Jamaah Saat Khutbah Jum’at

💢💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum Saya Mau bertanya
apa hukumnya sholat Jumat yg khatibnya memberi pertanyaan pada jamaah,dan khatib nya seperti memaksa agar pertanyaan nya d jawab..hingga ada jamaah yg menjawab nya..kan yg saya pahami dari hadits ttg g bolehnya berbicara saat khutbah ,dan jika berbicara maka jumatnya sia sia..nah bagaimana ust? (Imad ‘Aqil)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Bismillahirrahmanirrahim ..

Khatib bertanya, atau jamaah yang bertanya, jika ada HAJAT SYAR’IY memang dibolehkan.

Dari Jabir bin Abdullah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

جَاءَ رَجُلٌ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ النَّاسَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ أَصَلَّيْتَ يَا فُلَانُ قَالَ لَا قَالَ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ

Datang seorang laki-laki dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedang berkhutbah di hadapan manusia pada hari Jumat. Beliau bersabda: “Wahai fulan, apakah engkau sudah shalat?” orang itu menjawab: “Tidak.” Beliau bersabda: “Bangunlah dan shalatlah dua rakaat.”

(HR. Bukhari No. 930, dan Muslim No. 875)

Dalam hadits ini, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya kepada salah seorang jamaah, saat itu Beliau sedang khutbah Jum’at.

Dalam Shahih Bukhari, Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu berkata:

أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ وِجَاهَ الْمِنْبَرِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا

Anas bin Malik menceritakan, bahwa ada seorang laki-laki masuk ke dalam Masjid pada hari Jum’at dari pintu yang berhadapan dengan mimbar, sedangkan saat itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang menyampaikan khutbah. Orang itu kemudian menghadap ke arah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam serata berkata, “Wahai Rasulullah, harta benda telah habis dan jalan-jalan terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kami!” Anas berkata, “Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: “Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan.” …

(HR. Bukhari no. 1013)

Kisah-kisah ini menunjukkan jamaah yang bertanya atau meminta kepada khatib.

Dan masih ada beberapa kasus lain di masa Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang dialog antara jamaah shalat Jumat kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam saat Beliau khutbah Jum’at.

Kedua hal ini, baik khatib yang bertanya atau jamaah yang bertanya, tidak masalah memang, jika ada hajat syar’iy dan penting. Tapi, di negeri kita jika ini tidak diketahui, dan umat Islam belum tahu fiqihnya, maka seorang khatib dan jamaah yang audah paham harus tahu situasi dan kondisi, agar tidak muncul fitnah.

Imam Ibnu Qudamah Rahimahullah membuat Sub BAB berjudul:

فصل لا يحرم الكلام على الخطيب ولا على من سأله الخطيب

Fasal: Tidak diharamkan Berbicara atas Khatib dan Tidak pula haram atas orang yang bertanya kepada khatib

Beliau juga menjelaskan:

وكذلك من كلم الإمام لحاجة، أو سأله عن مسألة، بدليل الخبر الذي تقدم ذكره

Demikian pula (boleh) berbicaranya imam (khatib) karena suatu keperluan, atau dia bertanya sebuah masalah, berdasarkan dalil hadits yang sudah disebutkan sebelumnya.

(Al Mughni, 2/239)

Larangan itu adalah jika saling bertanya atau berbicara sesama jamaah, ada pun jamaah kepada khatib atau sebaliknya adalah pengecualian.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhullah mengatakan:

ويستثنى من ذلك : الكلام مع الإمام ، وكلام الإمام مع المأمومين للحاجة أو المصلحة

Dikecualikan dalam hal itu (larangan berbicara): yaitu berbicara bersama imam, dan berbicaranya imam kepada makmum (jamaah) jika ada hajat atau maslahat. (Al Islam Su’aal wa Jawab no. 45651)

Demikian. Wa Shalallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammadin wa’ala aalihi wa shahbihi wa Sallam

Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top