🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
Secara umum, mengubah ciptaan Allah ﷻ dalam diri kita adalah perbuatan terlarang. Hal ini berdasarkan ayat:
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآَمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آَذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآَمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا
Dan aku (syetan) benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya”. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. (QS. An Nisa (4): 119)
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata:
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ تَعَالَى
“Allah melaknat wanita pembuat tato dan yang bertato, wanita yang dicukur alis, dan dikikir giginya, dengan tujuan mempercantik diri mereka mengubah ciptaan Allah Ta’ala.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Larangan ini berlaku secara umum pada semua jenis perubahan disengaja atas ciptaan Allah ﷻ atas diri manusia. Namun ada perubahan yang dikecualikan dan dibolehkan oleh Syariat, berdasarkan dalil-dalil yang ada. Kaidah fiqih menyebutkan: Hamlul Muthlaq ilal muqayyad – memahami dalil yang umum berdasarkan dalil yang lebih khusus. Artinya, secara umum perbuatan ini memang dilarang, tapi ada kekhususan tertentu yang diterangkan dalam dalil yang menunjukkan itu dibolehkan, dibenarkan, bahkan dianjurkan.
📌 Apa sajakah itu?
✅ Perbuatan itu adalah khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, memotong atau mencukur kumis, memotong rambut ketiak, dan mencukur rambut kepala, atau menyemir rambut kepala kecuali dengan warna hitam. Semua ini jelas telah mengubah ciptaan Allah ﷻ , tetapi bukan termasuk larangan, justru dianjurkan untuk dilakukan.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
الفِطْرَةُ خَمْسٌ: الخِتَانُ، وَالِاسْتِحْدَادُ، وَقَصُّ الشَّارِبِ، وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الآبَاطِ
Sunah fitrah ada lima: khitan, mencukur kemaluan, memotong kumis, memendekkan kuku, dan mencabut bulu ketiak. (HR. Bukhari No. 5891, Muslim No. 257)
Dari Samurah bin Jundub, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
كلُّ غلامٍ رهينةٌ بعقيقته: تذبح عنه يوم سابعه، ويحلق، ويسمى
“Setiap bayi digadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambut kepalanya, dan diberikan nama.” (HR. Abu Daud No. 2838. Ahmad No. 19382. Ad Darimi No. 2021. Al Baihaqi, Syu’abul Iman, No. 8377. Hadits ini shahih, Lihat Imam An Nawawi, Al Adzkar, No. 843. Darul Fikr)
Datang Abu Quhafah (ayah Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu) pada hari Fathul Makkah, yang rambutnya sudah memutih seluruhnya. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“غيروا هذا بشىءٍ، واجتنبوا السواد”
“Ubahlah warna rambutnya ini dengan sesuatu, dan jauhilah warna hitam.” (HR. Muslim No. 2102, Abu Daud No. 4204, An Nasa’i No. 5076)
✅ Bukan hanya ini, juga termasuk dikecualikan, yaitu memakai gigi palsu, kaki palsu, atau apa pun dalam rangka mengembalikan fungsi-fungsi tubuh seperti sedia kala. Ini tidak termasuk mengubah ciptaan Allah ﷻ yang terlarang.
Dari Urfujah bin As’ad Radhiyallahu ‘Anhu:
أَنَّهُ أُصِيبَ أَنْفُهُ يَوْمَ الْكُلَابِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ، فَاتَّخَذَ أَنْفًا مِنْ وَرِقٍ فَأَنْتَنَ عَلَيْهِ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَّخِذَ أَنْفًا مِنْ ذَهَبٍ
Bahwa hidung beliau terkena senjata pada peristiwa perang Al Kulab di masa jahiliyah. Kemudian beliau tambal dengan perak, namun hidungnya membusuk. Kemudian Nabi ﷺ memerintahkannya untuk menambal hidungnya dari emas.
(HR. An Nasa’i 5161, Abu Daud 4232, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 4392, Ath Thabaran
i, Al Kabir No. 370, Ahmad No. 19006, 20271, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan. Ta’liq Musnad Ahmad No. 19006. Dishahihkan oleh Imam Ibnu Hibban).
✅ Juga perubahan yang dibolehkan pada tubuh yang disebabkan oleh aktifitas diet, baik alami atau diprogram, selama tidak membahayakan dan menyiksa badan, semua dalam rangka kesehatan dan kebugaran. Tidak ada dalil yang melarangnya.
Demikian. Wallahu A’lam
☘🌸🌺🌴🌻🌾🍃🌷
✍ Farid Nu’man Hasan