🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋
Allah ﷻ berfirman:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ
“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya adalah orang-orang yang mengajak kebaikan.” (QS Hud: 117).
Ayat lainnya:
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.
(QS. Al-Anfal, Ayat 25)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata:
يُحَذِّرُ تَعَالَى عِبَادَهُ الْمُؤْمِنِينَ فِتْنَةً أَيِ اخْتِبَارًا وَمِحْنَةً يَعُمُّ بِهَا الْمُسِيءَ وَغَيْرَهُ لَا يَخُصُّ بِهَا أَهْلَ الْمَعَاصِي وَلَا مَنْ بَاشَرَ الذَّنْبَ بَلْ يَعُمُّهُمَا حَيْثُ لَمْ تُدْفَعُ وَتُرْفَعُ
Allah ﷻ memberikan peringatan kepada orang-orang beriman tentang datangnya FITNAH, yaitu ujian dan bala, yang akan ditimpakan secara merata baik orang yang buruk atau yang lainnya, tidak khusus pada pelaku maksiat saja dan pelaku dosa, tetapi merata, yaitu di saat maksiat itu tidak dicegah dan tidak dihapuskan.
(Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 4/32)
Dalam hadits:
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ
Dari Huzhaifah bin Al-Yaman dari Nabi ﷺ bersabda:
”Demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya hendaknya engkau melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau jika tidak, maka Allah ﷻ hampir mengirim siksaNya, kemudian engkau berdo’a tetapi tidak dikabulkan.”
(HR. Ahmad no. 23301. Sanadnya hasan. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad, 38/332)
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ حَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ كِتَابَ اللهِ
Jika zina dan riba sudah muncul di sebuah negeri maka mereka telah menghalalkan siksa Allah ﷻ atas diri mereka.
(HR. Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 5416. Al Hakim, Al Mustadrak No. 2261, kata Al Hakim: shahih)
Dalam Fawaaidul Fawaaid:
وذكر الحميدي عن سفيان بن عيينة: قال: حدثني سفيان بن سعيد عن مسعر: أن ملكا أمر أن يخسف بقرية، فقال: يا رب، إن فيها فلانا العابد، فأوحى الله إليه: أن به فابدأ
Al Humaidiy menceritakan dari Sufyan bin ‘Uyainah, dia berkata: berkata kepadaku Sufyan bin Sa’id, dari Mas’ar;
Bahwa malaikat akan menemggelamkan sebuah negeri. Dia berkata: “Ya Allah, di negeri itu ada si Fulan, dia ahli ibadah.”
Lalu Allah Ta’ala mewahyukan kepadanya: “Justru dia duluan yang ditenggelamkan!”
(Imam Ibnul Qayyim, Fawaaidul Fawaaid, Hal. 46)
Masing-masing manusia ada peran dan fungsinya, inilah tugas para ulama dan da’i. Mengajak manusia kembali ke jalan Allah ﷻ. Itulah di antara cara menolak bencana menurut Al Quran dan As Sunnah. Sedangkan pemerintah, tenaga medis, aktifis kemanusiaan, dan lainnya juga ada perannya masing-masing secara kauniyah. Semoga semuanya bisa sinergi.
Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Thariq
🌺🌿🌷🌻🌸🍃🌴🌵
✍ Farid Nu’man Hasan