💢💢💢💢💢💢💢💢💢
Daftar Isi
1⃣ Syaikh Manna’ Khalil al Qaththan Rahimahullah: “Gerakan Islam terbesar yang membangkitkan kesadaran Islam di Dunia Islam”
Beliau adalah Mantan Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh dan dosen paska sarjana di Universitas Muhammad bin Su’ud, Saudi Arabia. Pakar Tafsir dan Hadits.
Beliau berkata:
تعتبر حركة الإخوان المسلمين التي قام بها الشهيد حسن البنا كبرى الحركات الإسلامية المعاصرة بلا مراء، ولا يستطيع أحد من خصومها أن ينكر فضلها فيما أحدثته من وعى فى العالم الإسلامى كافة، فجر طاقات الشباب المسلم لخدمة الإسلام وإعزاز شريعته وإعلاء كلمته وبناء مجده وإستعادة سلطانه. و مهما قيل فى الأحداث التى وقعت على هذه الجماعة فإن أثرها الفكرى لا يجحده إنسان
“Gerakan Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Asy Syahid Hasan Al Banna dipandang sebagai gerakan keislaman terbesar masa kini tanpa diragukan. Tidak seorang pun dari lawan-lawannya dapat mengingkari jasa gerakan ini dalam membangkitkan kesadaran di seluruh dunia Islam. Maka dengan gerakan ini ditumpahkan segala potensi pemuda Islam untuk berkhidmat kepada Islam, menjunjung syariatnya, meninggikan kalimahnya, membangun kejayaannya, dan mengembalikan kekuasaannya. Apa pun yang dikatakan mengenai peristiwa¬peristiwa yang terjadi atas jamaah ini namun pengaruh intelektualitasnya tidak dapat diingkari oleh siapa pun juga.”
(Mabahits Fi ‘Ulumil Quran, Hal. 362. Dar al’ Ilmi wa al Iman)
2⃣ Syaikh Abdullah bin Hasan al Qu’ud Rahimahullah: “Jangan lupakan jasa Ikhwan dan Al Banna”
Beliau adalah anggota Al Lajnah Ad Daimah, Beliau berkata:
رأي العلامة ابن قعود رحمه الله في حسن البنا
قال العلامة عبد الله بن قعود رحمه الله :
وأنا عندي أن البنا رحمه الله تعالى قام بدور أرجو الله أن يغفر له وأن يضاعف أجره ، والحقيقة أنه حرَّك الدعوة في مصر وانتشرت منه إلى غير مصر على ما له فيه من نقص لكن له السبق ، له السبق في تربية الشباب وفي تـحريك الشباب والناس
إذا ربنا أكرمهم أكثر مما كانوا فالشباب الآن أصبحوا شباب سنة أكثر من ذي قبل وشباب التزام أكثر من ذي قبل والخير فيهم أكثر مما كان في بدايات ( الإخوان ) بلا شك لكن هناك بدؤوا في وقت تكاد تكون لا شيء ، فلا ينسى للناس فضلهم .
المرجع : شريط ( وصايا للدعاة – الجزء الثاني ) للشيخ العلامة عبد الله بن حسن ابن قعود رحمه الله
Berkata Al ‘Allamah Abdullah bin Qu’ud Rahimahullah:
“Bagi saya, sesungguhnya Al Banna Rahimahullah Ta’ala telah menjalankan tugasnya, saya harap semoga Allah mengampuninya dan melipatgandakan pahala baginya.
Pada kenyataannya, dialah yang menggerakan dakwah di Mesir dan menyebarkannya ke luar Mesir di atas sesuatu yang masih ada kekurangan, tetapi dia telah mendahului. Dia telah mendahului dalam mentarbiyah para pemuda dan dalam menggerakan para pemuda dan manusia.
Rabb kita telah memuliakan mereka lebih banyak dari sebelumnya. Lalu pemuda sekarang menjadi pemuda sunah yang lebih banyak daripada sebelumnya, dan pemuda yang memiliki komitmen lebih banyak daripada sebelumnya, dan kebaikan pada mereka lebih banyak daripada permulaan masa (Al Ikhwan), tanpa diragukan lagi. Tapi mereka (Al Ikhwan) memulai pada saat hampir belum ada apa-apa, maka janganlah manusia melupakan keutamaan yang mereka miliki …” sumber: kaset Washaya Lid Du’ah, Juz. 2. (Mudzakarah Al Watsaiq Al Jaliyah, Hal. 53)
Masa-masa Syaikh Al Banna sampai tahun 80an awal adalah masa hubungan mesra antara Ikhwan dan Kerajaan Arab Saudi. Universitas Islam Madinah, yang sejak perang teluk begitu resisten terhadap Ikhwan sampai sekarang, dulunya juga dibidani oleh para ulama Ikhwan seperti Syaikh Ahmad ‘Assal. Bahkan Syaikh al Qaradhawi menjadi salah satu anggota kehormatan dan majelis tingginya.
3⃣ Peran Ikhwanul Muslimin dalam jihad
– Ikut andil dalam perang melawan Inggris dalam mempertahankan terusan Suez
– Ikut andil bahkan menjadi kontingen terpenting dalam Jihad melawan Zionis di Palestina tahun 1948. Bahkan sampai kini tetap memiliki peran penting dalam mempertahankan Palestina, melalui lahirnya gerakan HAMAS, dengan batalyonnya: ‘Izzuddin al Qassam.
– Berperan penting bersama mujahidin Afganistan dalam mengusir Uni Soveit. Dengan diutusnya tokoh-tokoh Ikhwan seperti Syaikh Kamaluddin as Sananiri, dan Syaikh Abdullah ‘Azzam beserta ribuan pemuda Ikhwan ke Afganistan.
– Peran penting mereka pada masa lalu dalam Jihad di Bosnia, Moro, dan lainnya.
4⃣ Peran Ikhwanul Muslimin dalam kemerdekaan Indonesia
Hal ini sudah terkenal dan terdokumentasikan dengan baik. Ikhwan membentuk panitia kecil untuk kemerdekaan Indonesia, serta mendorong pemerintah Mesir dan timur tengah mengakui kemerdekaan Indonesia. Sehingga Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Ikhwanul Muslimin yang saat itu jaringannya telah tersebar, juga menggalang dukungan-dukungan negara Arab lainnya untuk mendukung ke merdekaan Indonesia. Dan, setelah Mesir, negara-negara Timur Tengah lain pun mendukung kemerdekaan Indonesia.
Selengkapnya silahkan:
https://republika.co.id/berita/m79azo/peran-ikhwanul-muslimin-untuk-kemerdekaan-indonesia
https://m.hidayatullah.com/kajian/sejarah/read/2013/08/19/5931/hasan-al-banna-dan-kemerdekaan-indonesia.html
https://historia.id/politik/articles/mesir-dan-kemerdekaan-indonesia-DAxe6
5⃣ Peran Ikhwanul Muslimin dalam dunia intelektualitas
Ini salah satu peran yang tidak terbantahkan. Walau ilmuwan mereka banyak yang disiksa, tiarap, diusir, dizalimi di negerinya dengan fitnah dan tuduhan, tapi karya-karya tokoh mereka tetap mengisi perpustakaan dunia Islam.
– Syaikh Hasan al Banna, dengan kumpulan risalahnya. Bahkan kitab Al Aqaid-nya dipakai di pesantren ternama di Jawa.
– Syaikh Sayyid Quthb, dengan tafsir Fi Zhilalil Quran dan Ma’alim Fith Thariq, yang oleh Syaikh Abdullah Al Qu’ud sebagai kitab yang telah dibayar mahal oleh penulisnya dengan darah dan nyawanya. Belum karyanya yang lain dalam mengkritik Komunis dan Sosialis seperti al ‘Adalah al Ijtima’iyah fil Islam.
– Syaikh Sayyid Sabiq, ulama al Azhar dengan kitab monumentalnya yang tersebar diseluruh dunia Islam, Fiqhus Sunnah, juga Aqidah Islamiyah.
– Syaikh Yusuf al Qaradhawi, seorang ulama al Azhar, faqihul Islam, dengan berbagai kitabnya dalam bidang fiqih, Fatwa-Fatwa, hadits, al Quran, dakwah, sejarah, akhlak, sosial kemasyarakatan, dan lainnya.
– Syaikh Mushthafa as Siba’i, penanggung jawab Ikhwan pertama di Siria, seorang ahli hadits, mujahid, dan pemikir ulung.
– Syaikh Abdul Fatah Abu Ghudah, seorang ahli hadits ternama, pemimpin Ikhwan di Siria setelah Mushthafa as Siba’i.
– Syaikh Muhammad al Ghazali, seorang ulama al Azhar, pemikir, orator, dan pejuang. Banyak kitab-kitabnya tersebar di Indonesia seperti Jaddid Hayatak, dll.
– Sebelum mereka, ada Al Muhaddits Muhibbudin al Khathib, Syaikh Mutawalli asy Sya’rawi (kemudian menyatakan diri mundur dari Ikhwan), Abdul Halim Hamid, yang rata-rata adalah ulama al Azhar.
6⃣ Peran Ikhwanul Muslimin dalam memperkenalkan Syumuliyatul Islam (kesempurnaan Islam)
Saat lahirnya tahun 1928M, banyak kaum muslimin dan kelompok-kelompok Islam yang menampilkan Islam dalam hal tertentu saja. Ada yg hanya menggarap pemuda saja, atau urusan ibadah saja, urusan pelayanan masyakarat saja, urusan sunnah dan bid’ah saja, dan lainnya. Menampakkan Islam dalam wujud serpihan bagian tertentu saja, dinilai tidak tepat sebab Islam itu agama sempurna yang meliputi semua bagian dan fenomena kehidupan.
Syaikh Hasan Al Banna Rahimahullah:
الإسلام نظام شامل يتناول مظاهر الحياة جميعا فهو دولة ووطن أو حكومة وأمة ، وهو خلق وقوة أو رحمة وعدالة ، وهو ثقافة وقانون أو علم وقضاء ، وهو مادة أو كسب وغنى ، وهو جهاد ودعوة أو جيش وفكرة ، كما هو عقيدة صادقة وعبادة صحيحة سواء بسواء
“Islam adalah nizham (tatanan) sempurna yang mencakup seluruh sisi kehidupan. Dia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlak dan kekuatan, rahmat dan keadilan, wawasan dan undang-undang, ilmu dan ketetapan, materi dan kekayaan alam, atau penghasilan dan kekayaan, jihad dan da’wah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana dia adalah aqidah yang benar serta ibadah yang sahih, tidak lebih tidak kurang.”
(Al Imam Asy Syahid Hasan Al Banna, Majmu’ah Ar Rasail, hal. 305. Ushul ‘Isyrin No. 1. Maktabah At Taufiqiyah, Kairo. tanpa tahun)
7⃣ Peran Ikhwanul Muslimin dalam memperkenalkan Islam yang moderat (wasathiy)
Tokoh-tokoh Ikhwan, seperti Syaikh Yusuf al Qaradhawi yang juga mufti Qatar, sering menggaungkan ini dalam berbagai karyanya, fatwa, ceramah-ceramahnya. Bahwa Islam itu agama pertengahan, baik konsep dan prakteknya. Tidak seperti paham komunisme, sosialisme, juga tidak seperti kapitalisme, tidak seperti orang kebatinan yg berlebihan dlm perhatiannya terhadap spiritualitas, dan tidak pula seperti kaum materialisme yang melupakan sisi ruhani dan tenggelam dalam materi, dst.
Semoga bisa mengingatkan para pejuang Islam dimasa lalu. Sebagaimana Syaikh Manna al Qaththan, butuh satu jilid sendiri untuk menceritakan sepak terjang dan peran besar Ikhwanul Muslimin di masa kebangkitan Islam modern.
Namun, bagi yang dengki, hasad, pengrajin fitnah, hal-hal seperti ini sama sekali tidak dinilai apa-apa. Sebab, ‘ainus sukhthi (mata kebencian) membuat buta terhadap kebaikan.
Demikian. Wallahu A’lam
✍ Farid Nu’man Hasan