▫▫▫▫▪▪▪▪
4⃣ Shuhbatusy Syaithan (Bersahabat dengan syetan)
Allah Ta’ala jadikan Al Qur’an sebagai wiqayah (tameng) untuk manusia dari gangguan syetan. Ayat-ayat Al Qur’an sangat menakutkan bagi mereka, oleh karena itu Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
Sesungguhnya syetan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah.
(HR. Muslim no. 780)
Maka, sangat logis ketika manusia melupakan Al Qur’an; tidak membacanya, menjauhi ajarannya, tidak mau menjadikannya pedoman hidup, syetanlah yg akan mendekat bahkan menjadi kawannya. Paradigma berpikirnya dipolakan oleh syetan; bagaimana dia mencari rezeki, bertutur kata, bekerja, dsb, .. semuanya dipengaruhi oleh syetan, karena syetan amat dekat dengannya.
Hal ini ditegaskan oleh Allah Ta’ala dalam Al Qur’an:
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (yaitu Al-Qur’an), Kami biarkan syetan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.
(QS. Az-Zukhruf, Ayat 36)
Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah menjelaskan:
قال المفسرون: وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمنِ فلم يَخَف عِقابه ولم يلتفت إِلى كلامه نقيِّضْ له أي: نسبب له شيطاناً فنجعل ذلك جزاءَه فهو له قرين لا يفارقه. وَإِنَّهُمْ يعني الشياطين لَيَصُدُّونَهُمْ يعني الكافرين، أي: يمنعونهم عن سبيل الهدى
Para pakar tafsir mengatakan: “Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (yaitu Al-Qur’an)”, dia tidak takut dengan hukumanNya dan tidak menengok pada firmanNya maka “Kami biarkan syetan dengannya” yaitu Kami kaitkan dia dengan syetan sebagai balasannya dan dia menjadi qorinnya (kawan yg lebih dekat dari karib), dia tidak pernah lepas darinya. Sesungguhnya syetan benar-benar menghalangi mereka (orang-orang kafir) dari jalan petunjuk.
(Zaadul Masiir, 4/78)
Demikian. Wallahu a’lam
Bersambung ..
📙📘📕📒📔📓📗
🖋 Farid Nu’man Hasan