Makna Ulil Amri

💦💥💦💥💦💥

Pernah beredar di sosmed, bahwa Ahok disebut Ulil Amri. Dan, karena Ulil Amri maka kita wajib mentaatinya selama bukan perintah dalam maksiat. Uniknya, pemahaman ini dibela oleh oknum yang mengaku mengikuti manhaj salaf; bahwa Ahok adalah Ulil Amri yang mesti ditaati selama bukan perintah maksiat.

Na’udzubillah. Ini merupakan dusta atas nama agama Allah. Sekaligus kejahilan tingkat mengkhawatirkan. Entah memang ingin melakukan penyesatan kepada umat, setelah dirinya tersesat, ataukah memang kebodohan semata.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

“Hai orang-orang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada RasulNya, dan ULIL AMRI di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (As Sunnah), jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir …” (QS. An Nisa: 59)

Para salaf, yang asli … tidak pernah memaknai Ulil Amri dalam ayat ini adalah pemimpin yang kafir kepada Allah dan RasulNya …, pemimpin yang melegalkan seks bebas kepada remaja yang penting pakai kondom, dan seruan kerusakan lainnya.

📌 Abdullah bin Abbas Radhiallahu ‘Anhuma berkata, tentang makna Ulil Amri, “Ahli fiqh dan Ahli Agama,”

📌Demikian juga perkataan Mujahid, ‘Atha, Hasan Al Bashri, dan Abul ‘Aliyah, bahwa Ulil Amri adalah Ulama.

📌Ibnu Katsir juga mengatakan Ulil Amri bisa bermakna umara. Lalu ia berkata: (Taatlah kepada Allah) maksudnya ikuti kitabNya, (taatlah kepada Rasul) maksudnya ambillah sunahnya, (dan ulil amri di antara kalian) yaitu dalam hal yang engkau diperintah dengannya berupa ketaatan kepada Allah dan bukan maksiat kepada Allah, karena tidak ada ketaatan kepada makluk dalam maksiat kepada Allah. Sebagaimana dalam hadits shahih “Sesungguhnya ketaatan hanya dalam hal yang ma’ruf” (HR. Bukhari). dan imam Ahmad meriwayatkan dari Imran bin Hushain bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah.”

(Lihat semua dalam: Tafsir Al Qur’anul Azhim, 2/345. Cet. 2. 1999M-1420H. Dar Ath Thayyibah Lin Nasyr wat Tauzi’)

📌 Imam Nashiruddin Abul Khair Abdullah bin Umar bin Muhammad, biasa dikenal Imam Al Baidhawi, berkata dalam tafsirnya, ketika mengomentari surat An Nisa’, ayat 59 (Athi’ullaha wa athi’ur rasul wa ulil amri minkum), bahwa yang dimaksud dengan ‘pemimpin’ di sini adalah para pemimpin kaum muslimin sejak zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan sesudahnya, seperti para khalifah, hakim, panglima perang, di mana manusia diperintah untuk mentaati mereka setelah diperintah untuk berbuat adil, wajib mentaati mereka selama mereka di atas kebenaran (maa daamuu ‘alal haqqi), juga disebutkan bahwa mereka adalah ulama syariat.

(Lihat Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta’wil, Hal. 205)

Maka, bagaimana bisa dikatakan Ahok adalah Ulil Amri ??

Allah Ta’ala berfirman:

كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ ۚ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا

Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta semata.
(QS. Al Kahfi: 5)

Wallahu A’lam

🍃🌴🌻🌺☘🌷🌾🌸

✏ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top