Hadits Ikatlah Ilmu dengan Mencatatnya

💢💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Assalamu ‘Alaikum, Wr Wb. Benarkah kalimat ‘Ikatlah Ilmu dengan Tulisan’, apakah ini hadits? (dari Hamba Allah)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa ‘Alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh. Bismilla wal Hamdulillah ..

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Abu Nu’aim Al Ashbahani. Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

قيدوا العلم بالكتابة

“Kalian Ikatlah ilmu dengan tulisan.” (HR. Abu Nu’aim, Akhbar Ashbahan, No. 1809, Abu Abdillah Al Hakim At Tirmidzi dalam Nawaadir Al Ushuul, 1/169. Dha’if menurut Syaikh Muhammad bin Darwisy Al Huut Al Bairuni, Asnal Marthalib No. 1009)

Ada pula ucapan seperti itu sebagai ucapan sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dari Anas bin Malik Radhilallahu ‘Anhu. Berkata Tsumamah:

Anas berkata kepada kami:
“Kalian ikatlah ilmu dengan tulisan.” (HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir No. 700)

Imam Al Haitsami Rahimahullah dalam Majma’ Az Zawaid mengomentari ucapan Anas ini, katanya: “rijal (periwayat) hadits ini adalah rijal shahih.” (Majma’ Az Zawaid, No. 681).

Sehingga, ucapan seperti ini yang shahih adalah lebih tepat disebut hadits mauquf (terhenti pada sahabat), yakni ucapan Anas.

Oleh karena itu, Imam Al ‘Ajluni Rahimahullah menyebutkan bahwa Al ‘Askari berkata: “Aku kira ini bukanlah ucapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, melainkan ucapan Anas bin Malik, telah diriwayatkan dari Abdullah bin Al Mutsanna, dari Tsumamah, bahwa dia berkata: “Dahulu Anas bin Malik berkata kepada anaknya: “Wahai anakku, ikatlah ilmu dengan tulisan.” (Kasyful Khafa, 1/119)

Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah juga berkata:

والصواب عن ثمامة ان انسا كان يقول ذلك لبنيه ولا يرفعه

Yang benar adalah dari Tusamaamah bahwa Anas dahulu berkata seperti itu kepada anaknya dan bukan hadits marfu’ (sampai ke Nabi). (Al ‘Ilal Al Mutanahiyah, 1/86)

Al Qadhi ‘Iyadh Rahimahullah berkata:

قَالَ مُوسَى: اتَّفَقَ الْأَنْصَارِيُّ وَمُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَسَعِيدٌ عَلَى هَذَا فِي قَوْلِ أَنَسٍ، وَرَفَعَهُ عَبْدُ الْحَمِيدِ، وَلَا يَصِحُّ رَفْعُهُ

Berkata Musa: Telah sepakat Al Anshari, Muslim bin Ibrahim, dan Sa’id, bahwa ini adalah ucapan Anas dan dimarfu’kan oleh Abdul Humaid, dan tidak shahih pemarfu’an itu. (Al Ilma’, Hal. 147)

Namun, ada yang mirip dengan ini, dan marfu’ (sampai kepada Rasulullah), yaitu riwayat Imam Ath Thabarani:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن عُمَرَ ، قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أُقَيِّدُ الْعِلْمَ ؟ ، قَالَ : نَعَمْ ، قُلْتُ : وَمَا تَقْيِيدُهُ ؟ قَالَ : الْكِتَابُ

Dari Abdullah bin Umar Radhiallahu ‘Anhuma, dia bertanya: “Ya Rasulullah, apakah ilmu harus ikat?”, Rasulullah menjawab: “Ya.” Aku berkata: “Apa pengikatnya?” Beliau menjawab: “Buku (tulisan).” (HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir, No. 936, dan Al Awsath No. 5056)

Hadits ini hasan. Imam Al Haitsami mengatakan, dalam sanadnya terdapat Abdullah bin Al Muammal. Dia dinilai tsiqah (kredibel) oleh Imam Yahya bin Ma’in dan Imam Ibnu Hibban. Imam Ibnu Sa’ad mengatakan, dia tsiqah dan haditsnya sedikit. Namun Imam Ahmad mengatakan, hadits-haditsnya munkar. (Majma’ Az Zawaid, No. 679)

Demikian. Zaman ini mencatat ilmu bisa dilakukan secara digital dan canggih, bisa simpan di email, google drive, dan sebagainya. Semuanya secara esensinya sama sama mengikat ilmu dan menjaganya agar tidak hilang, cara terbaik adalah menghapalkannya, mengajarkannya, dan mengamalkannya.

Wallahu A’lam

🌷🌴🌸🌱🌵🌾🌹🍃

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top