Hukum Kredit Motor di Leasing Konvensional

Assalamualaikum…
Mau tanya ust. Hukumnya saya ambil kendaraan dileasing konvensional apakah termasuk riba? Jika iya apakah solusinya buat saya? Krn selama ini kendaraan sy pake utk operasional usaha.

Jazakumulloh

(Marlan, Tangerang)

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’Alaikumussalam wa Rahmatullah, Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘Ala Rasulillah wa Ba’d:

Jual Beli Secara Kredit

Pada prinsipnya jual beli secara kredit/cicilan/angsuran (Bai’u bith Taqsith, atau Li Ajal) dengan harga yang berbeda antara cash dan kredit, adalah boleh menurut mayoritas ulama. Itu bukan riba.

Alasannya adalah keumuman ayat:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”  (QS. Al Baqarah: 275)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili Rahimahullah mengatakan:

أجاز الشافعية والحنفية والمالكية والحنابلة وزيد بن علي والمؤيد بالله والجمهور   : بيع الشيء في الحال لأجل أو بالتقسيط بأكثر من ثمنه النقدي

Syafi’iyah, Hanafiyah, Malikiyah, Hanabilah,  Zaid bin ‘Ali, dan Al Muayyid billah, serta jumhur (mayoritas ulama) membolehkan jual beli sesuatu secara kredit yang harganya melebihi harga tunainya. ( Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu, 5/147)

Tentu dengan akad transaksi yang jelas, jelas pula barangnya, dengan cicilan yang tetap. Seperti ini tidak apa-apa. Syaikh Wahbah Az Zuhaili memberikan contoh jika sebuah barang harga cashnya 1000, dan cicil menjadi 1100, ini boleh, walau ketika penawaran dua harga ini sudah disebutkan; harga cash sekian, harga kredit sekian. (Ibid)

Ini juga dikatakan Syaikh Abdul Aziz bin Baaz fatwanya, bahwa cara jual beli seperti itu tidak ada larangannya.

Tapi, Bagaimana Kalau Kreditnya Dengan Leasing Konvensional?

Pembahasan ini tidak lagi semata-mata kredit. Tapi, muamalah dengan sistem ribawi. Pada Leasing Konvensional, akad yang ada bukanlah jual beli, tapi qardh (dana pinjaman) dari pihak Leasing kepada konsumen untuk membeli kendaraan ke Dealer. Lalu konsumen mesti membayar secara cicil plus bunganya. Ini riba, sebab “pinjaman” dalam Islam tidak boleh mencari untung, jika dia menarik untung maka itu riba.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Ali Ash Shabuni :

زيادة على أصل المال يأخذها الدائن من المدين

Tambahan atas harta pokok, yang diambil oleh pemberi hutang kepada yang berhutang. ( Shafwatut Tafasir, 1/143)

Ditambah lagi ada sistem denda (ta’zir), jika telat membayar, dan itu termasuk riba nasi’ah, nama lainnya riba jahiliyah karena riba jenis inilah yang dikenal pada masa Arab Jahiliyah.  Syaikh Sa’diy Abu Jabib berkata tentang riba nasi’ah:

هو الزيادة المشروطة التي يأخذها الدائن من المدين نظير التأجيل.

Yaitu tambahan yang disyaratkan dan diambil oleh si pemberi hutang kepada yang berhutang jika terjadi penundaan pembayaran.  ( Al Qamus Al Fiqhiy, Hal. 144)

Syaikh Abdurrahman Al Jazairiy berkata:

لا خلاف بين أئمة المسلمين في تحريم ربا النسيئة فهو كبيرة من الكبائر بلا نزاع وقد ثبت ذلك بكتاب الله تعالى وسنة رسوله وإجماع المسلمين

Tidak ada perbedaan pendapat diantara para imam kaum muslimin dalam haramnya riba nasi’ah. Itu adalah di antara dosa besar, tanpa ada perdebatan. Hal itu telah ditegaskan dalam Al Quran dan As Sunnah dan ijma’ kaum muslimin.  ( Al Fiqhu ‘Alal Madzahib Al Arba’ah, 2/172)

Usul kami adalah, ditengah kebutuhan umat terhadap kendaraan, dan umat juga membutuhkan solusi, maka lebih baik menggunakan Leasing dengan sistem Syariah dan berakad syariah pula. Walau sistem ini –bagian sebagian orang- nampak “lebih ribet” dan belum sempurna kesyariahannya, tapi itu masih lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Allah Ta’ala berfirman:

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Bertaqwa-lah kepada Allah sejauh kesanggupanmu .. (QS. At Taghabun: 16)

Demikian. Wallahu A’lam

🌺🌾🌴🌻🌿🌸🍃

✍ PUSAT KONSULTASI SYARIAH~DEPOK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top