Bayar Dulu, Barang Belakangan

💢💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum… mau nnya, sya jualan brg harian. Lalu sya jual brng dgn hrga normal dlm bntuk paket.( ada beras, gula, mnyak, tepung dll brng kebutuhan ) dlm 1 paket jmlh hrganya 1.000.000. Tapi sya tawarkn dgn sistim cicilan 5.000/hari.dgn syarat brang di ambil kl jmlh uang sdh cukup dgn hrga paketnya. Apakah itu halal?/di bokehkn dlm syari’at? (0823845xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Jadi uang dulu, baru barang belakangan? Jika cash tidak masalah.

Jual beli dengan cara barang diorder, kemudian uang diserahkan lebih dulu, barang diberikan pada waktu yang telah disepakati. Ini namanya akad salam, dan boleh menurut Ijma’.

Asy Syaikh Al ‘Allamah Yusuf Al Qaradhawi Hafizhahullah mengatakan:

يجوز للمسلم أن يدف مقدارًا معلومًا من المال حالا ،
ليتسلم في مقابله صفقة بعد أجل معين . وهو المعروف في الفقه الإسلامي بعقد السلم

Dibolehkan bagi seorang muslim membayar uang lebih dahulu untuk barang yang akan diterimanya kemudian. Cara seperti ini dalam fiqih ISlam dinamakan dengan akad SALAM. (Al Halal wal Haram, Hal. 308)

Syaikh Abu Bakar bin Jabir Al Jazairi berkata:

“Salam atau salaf adalah jual beli sesuatu dengan ciri-ciri tertentu yang akan diserhkan ada waktu tertentu. Contohnya, seorang muslim yang membeli barang dengan ciri-ciri tertentu, misalnya makanan, hewan, dan lain sebagainya yang akan diterimanya pada waktu tertentu. Dia bayar harganya dan menunggu waktu yang telah disepakati untuk menerima barang tersebut. Jika waktunya tiba, penjual akan memberikan barang itu kepadanya.” (Minhajul Muslim, Hal. 294. Cet. 4. Darus Salam)

Bolehnya jual beli ini, berdasarkan hadits:

مَن أسلف فل يُسلف في كيل معلوم ، ووزن معلوم ، إلى أجل معلوم

Barang siapa yang melakukan salam pada sesuatu, hendaknya dia melakukannya dalam takaran yang diketahui, berat yang diketahui, dan waktu yang diketahui. (HR. Bukhari No. 2240, Muslim No. 1604)

Jadi, ada syarat yang mesti dipenuhi agar jual beli salam ini sah, yaitu takaran dan ukuran barang mesti jelas, dan kapan penyerahannya juga jelas.

Bagaimana kalau bayarnya cicil?

Bai’u Li ajal atau Bit Taqsith (jual beli secara cicilan/kredit) boleh juga tapi barang sudah diberikan.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

اشْتَرَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ يَهُودِيٍّ طَعَامًا بِنَسِيئَةٍ، وَرَهَنَهُ دِرْعَهُ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membeli sebagian bahan makanan dari seorang yahudi dengan pembayaran ditunda dan beliau juga menggadaikan perisai kepadanya.”
(HR. Bukhari No. 2096 dan Muslim No. 1603)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili Rahimahullah mengatakan:

أجاز الشافعية والحنفية والمالكية والحنابلة وزيد بن علي والمؤيد بالله والجمهور : بيع الشيء في الحال لأجل أو بالتقسيط بأكثر من ثمنه النقدي

Syafi’iyah, Hanafiyah, Malikiyah, Hanabilah, Zaid bin ‘Ali, dan Al Muayyid billah, serta jumhur (mayoritas ulama) membolehkan jual beli sesuatu secara kredit yang harganya melebihi harga tunainya. ( Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu, 5/147)

Demikian. Wallahu a’lam

🌵🌷🌴🌱🌸🍃🍄🌾🌹

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top