Antara Abu Jahal dan Abu Lahab

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum ustadz. Saya ingin bertanya, saya mendengar dari salah satu da’i bahwa saat kita membaca surat Al-Lahab, selain kita mendapat pahala membaca Al-Qur’an, Abu Lahab dan istrinya akan ditambahkan azabnya oleh Allah di kuburnya. Apakah benar hal tersebut ustadz? Saya mencoba mencari hal tersebut di tafsir ibnu katsir tapi tidak mendapatkan penjelasan tersebut. Apakah hal tersebut dijelaskan di kitab lain?
Kemudian, kenapa fir’aunnya umat saat itu, Abu Jahal, tidak mendapat hal yang sama seperti Abu Lahab? Bukankah dia sepengetahuan saya lebih beringas dalam menyiksa dan mengolok-olok kaum muslimin?¬
Jazakallahu khair
DP

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Setiap do’a yang dibacakan oleh kaum muslimin mendapatkan kesempatan besar untuk diijabah oleh Allah ﷻ.

🔸 Surat Al-Lahab, adalah surat dengan nomor urut 111, yang diawali dengan firman-Nya:

تَبَّتۡ يَدَآ أَبِي لَهَبٖ وَتَبَّ

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.

Menurut Syaikh Wahbah az-Zuhaili, dalam tafsirnya Al-Wasith, kalimat ‘tabbat’ sebagaimana bacaan A’masy, Abdullah bin Mas’ud dan Ubay bin Ka’ab r.a. bermakna do’a keburukan untuk Abu Lahab (Abdul Uzza bin Abdul Muththalib atau Abu Utaibah, berwajah kemerahan menyala-nyala, suami dari Ummu Jamil Arwa binti Harb (saudari Abu Sufyan atau bibi Mu’awiyah bin Abu Sufyan). Sementara jika dibaca ‘tabba’ menurut bacaan Hafsh bermakna berita yang terkait dengan Abu Lahab.

Ayat yang diturunkan 10 (sepuluh) tahun sebelum wafatnya Abu Lahab ini mengandung do’a kebinasaan dan kerugian bagi Abu Lahab, di dunia saat ia dan istrinya masih hidup, dan di akhirat kelak.

Pendapat ini sejalan dengan pendapat sebagian ahli bahasa Arab yang dikutip oleh Al-Imam Ibn Jarir ath-Thabari dalam tafsirnya, Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil ay al-Qur’an, sebagai do’a keburukan baginya dari Allah.

Abu Lahab menjadi sosok yang sangat ‘istiqamah’ dalam memusuhi Nabi hingga saat ia tidak bisa mengikuti perang Badar pun ia membayar Al-‘Ash bin Hisyam dengan bayaran 4000 dirham untuk mewakili dirinya. Allah ﷻ hinakan Abu Lahab bahkan saat wafatnya di dunia.

🔸 Abu Jahal sebenarnya tidak pas jika disebut sebagai Fir’aunnya di masa itu, karena Abu Jahal (Amr bin Hisyam bin Mughirah al-Makhzumi, pemimpin Quraisy dari Bani Kinanah) bukan pemimpin seluruh bangsa Arab saat itu, dan ia tidak memiliki kerajaan. Namun jika dilihat dari aspek kekejamannya mungkin ada kemiripan, hal ini karena Abu Jahal yang dulu bernama Abu al-Hakam (Bapak Kebijaksanaan) ini membunuh sosok orang tua seperti Sumayyah bin Khayyath dengan cara yang sangat keji yakni menusukkan tombak dari kemaluannya hingga ke atas, karenanya ia digelari sebagai Bapak Kebodohan (Abu Jahal). Ia pula yang kemudian memimpin persidangan di Dār an-Nadwah untuk memutuskan bagaimana sikap kepada Nabi Muhammad ﷺ yang kemudian ditetapkan bersama untuk dibunuh oleh 12 orang pemuda terkuat dari setiap kabilah, termasuk Abu Jahal di dalam tim tersebut.

Abu Jahal juga bisa disebut lebih buruk dari Fir’aun dalam konteks keimanannya karena Fir’aun meyakini Allah di akhir kehidupannya, sementara Abu Jahal tidak demikian di akhir kehidupannya saat perang Badar. Allah ﷻ berfirman dalam surat Yunus [10] ayat 90:

۞وَجَٰوَزۡنَا بِبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱلۡبَحۡرَ فَأَتۡبَعَهُمۡ فِرۡعَوۡنُ وَجُنُودُهُۥ بَغۡيٗا وَعَدۡوًاۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدۡرَكَهُ ٱلۡغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِيٓ ءَامَنَتۡ بِهِۦ بَنُوٓاْ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ

Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.

💡 Abu Lahab adalah dari kalangan keluarga dekat Nabi Muhammad ﷺ sendiri, sementara Abu Jahal dari suku yang berbeda. Kedekatan nasab ternyata tidak mengurangi gigihnya Abu Lahab dan isterinya dalam memusuhi Nabi ﷺ setiap harinya semenjak Nabi ﷺ memulai dakwahnya secara terang-terangan.

Wallāhu a’lam,

Semangat pagi🌞🌞

🌤🌤🌤
➖➖➖➖➖➖➖➖
👤 Pemateri: Dr. Wido Supraha (Wakil Sekretaris Komisi Ukhuwah MUI Pusat | Dosen Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top