Saat Tahallul Gundul Lebih Utama

💢💢💢💢💢

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ . قَالُوا : وَلِلْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ . قَالُوا : وَلِلْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَهَا ثَلاثًا . قَالَ : وَلِلْمُقَصِّرِينَ

“Ya Allah, ampunilah orang yang menggunduli kepalanya.”

Para sahabat bertanya: “Dan juga yang dipendekkan?”

Nabi berdoa lagi: “Ya Allah, ampunilah orang yang menggunduli kepalanya.”

Para sahabat bertanya: “Dan juga yang dipendekkan?”

Begitu yang ketiga, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Yang dipendekkan juga.” (HR. Bukhari)

Ada pun dalam riwayat Imam Muslim:

رَحِم الله المحلقين . قالوا : والمقصرين يا رسول الله ؟ قال : رَحِم الله المحلقين . قالوا : والمقصرين يا رسول الله ؟ قال : رَحِم الله المحلقين . قالوا : والمقصرين يا رسول الله ؟ قال : والمقصرين . فلما كانت الرابعة قال : والمقصرين

Semoga Allah merahmati yang menggunduli kepalanya.

Para sahabat berkata: “Yang dipendekkan juga wahai Rasulullah.”

Nabi menjawab:
Semoga Allah merahmati yang menggunduli kepalanya.

Para sahabat berkata: “Yang dipendekkan juga wahai Rasulullah.”

Nabi menjawab:
Semoga Allah merahmati yang menggunduli kepalanya.

Para sahabat berkata: “Yang dipendekkan juga wahai Rasulullah.”

Begitu yang keempat kalinya: “Begitu juga yang dipendekkan.” (HR. Muslim)

📓 Penjelasan ulama:

📌 Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani Rahimahullah menjelaskan, bahwa peristiwa ini terjadi pada Haji wada’. Sekaligus menunjukkan sebagian sahabat Nabi ada yang menggunduli dan sebagian lain memendekkan saja. ( Fathul Bari, 3/562)

📌 Imam An Nawawi Rahimahullah mengatakan:

 وَقَدْ أَجْمَعَ الْعُلَمَاءُ عَلَى أَنَّ الْحَلْقَ أَفْضَل ُمِنَ التَّقْصِيرِ وَعَلَى أَنَّ التَّقْصِيرَ يُجْزِي

Para ulama telah ijma’ bahwa gundul lebih utama dibanding memendekkan, dan memendekkan sudah mencukupi. ( Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 9/49)

Beliau juga menjelaskan:

وَوَجْه فَضِيلَة الْحَلْق عَلَى التَّقْصِير أَنَّهُ أَبْلَغ فِي الْعِبَادَة ، وَأَدَلّ عَلَى صِدْق النِّيَّة فِي التَّذَلُّل لِلَّهِ تَعَالَى ، وَلأَنَّ الْمُقَصِّر مُبْقٍ عَلَى نَفْسه الشَّعْر الَّذِي هُوَ زِينَة ، وَالْحَاجّ مَأْمُور بِتَرْكِ الزِّينَة ، بَلْ هُوَ أَشْعَث أَغْبَر

Sisi keutamaan gundul di atas memendekkan saja adalah karena gundul lebih dalam menunjukkan peribadatan. Juga menunjukkan benarnya niat dalam merendahkan diri kepada Allah Ta’ala.

Sebab yang sekedar memendekkan masih ada sisa rambut pada dirinya yang dengannya sebagai perhiasan (masih bisa gaya-gaya, pen). Dan haji diperintahkan untuk meninggalkan berhias. Justru haji itu nampak lusuh dan berdebu. ( Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 9/51)

Demikian. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam

Wa Shallallahu ‘Ala Sayyidina Muhammad wa ‘Ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam

🌸🍀🍃☘🌹🎋🌷

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top