TAFSIR SURAT AL HUJURAT (BAG.3) (Ayat ke-2)

LARANGAN MENINGGIKAN SUARA

  1. NASH AYAT

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, Janganlah kamu meninggikan suaramu, melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti (pahala) segala amalmu bisa terhapus sedang kamu tidak menyadarinya. (QS. Al Hujurat [49]:2)

  1. TINJAUAN BAHASA

لا تَرْفَعُوا

Janganlah kalian meninggikan

أَصْوَاتَكُمْ

Suara kalian

وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ

Berkata keras

Menut Ibnu Asyur menyebutkan kerasnya kata-kata melebihi biasanya yang didengar, sehingga mengganggu. Seperti suara yang terdengar dari tempat yang tinggi.[1]

  1. KANDUNGAN AYAT

Ayat ini berkaitan dengan sabab nuzul dalam mukaddimah seri yang lalu, diperkuat juga dengan Imam Al Bukhari menyebutkan dalam kitab Sahihnya, hadits bersumber dari Ali Bin Abdillah:

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ سَعْدٍ، أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ، أَنْبَأَنِي مُوسَى بْنِ أَنَسٍ ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افْتَقَدَ ثَابِتَ بْنَ قَيْسٍ، فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَنَا أَعْلَمُ لَكَ عِلْمَهُ. فَأَتَاهُ فَوَجَدَهُ فِي بَيْتِهِ مُنَكِّسًا رَأْسَهُ، فَقَالَ لَهُ: مَا شَأْنُكَ؟ فَقَالَ: شَرٌّ، كَانَ يَرْفَعُ صَوْتَهُ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ. فَأَتَى الرَّجُلُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ أَنَّهُ قَالَ كَذَا وَكَذَا، قَالَ مُوسَى: فَرَجَعَ إِلَيْهِ الْمَرَّةَ الْآخِرَةَ بِبِشَارَةٍ عَظِيمَةٍ فَقَالَ: “اذْهَبْ إِلَيْهِ فَقُلْ لَهُ: إِنَّكَ لَسْتَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، وَلَكِنَّكَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ[2]

“Telah menceritakan kepadaku Azhar bin Said telah menceritakan kepada kami Ibnu Aun, telah memberitahuku Musa bin Anas, dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu, Nabi mencari Tsabit bin Qais, lalu seseorang berkata,” Aku tahu, aku akan beritahukan kepadamu ya Rasulullah,. Lalu orang tersebut mencari Tsabit bin Anas, dan akhirnya mendapati dirumahnya sedang menengadahkan kepalanya. Orang tersebut berkata,”Apa yang terjadi denganmu ?”. Tsabit bin Qais berkata,” Buruk”. Lalu Tsabit menceritakan, ia mengangkat suara di hadapan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam, ia khawatir amalnya akan terhapus, dan termasuk penghuni neraka”. Lalu orang tersebut menemui Rasulullah dan memberitahu beliau apa yang terjadi dengan Tsabit bin Qais. Lalu Musa bin Anas berkata,” Lalu laki-laki itu kembali lagi yang terakhir kepada nabi dengan membawa kabar gembira besar. Lalu nabi berkata,”Pergilah, temui Tsabit Bin Qais katakana kepadanya,”Engkau bukan penghuni neraka, akan tetapi engkau adalah penghuni syurga”.

Menurut Ibnu Asyur, perumpamaan dalam ayat ini terkait dengan ayat sebelumnya, beliau berkomentar:

لِيَكُونَ كُلُّ مِثَالٍ مِنْهَا دَالًّا عَلَى بَقِيَّةِ نَوْعِهِ وَمُرْشِدًا إِلَى حُكْمِ أَمْثَالِهِ دُونَ كُلْفَةٍ[3]

Agar setiap permisalan tersebut menjadi petunjuk pada sebagian ayat ayat sejenisnya tanpa kesulitan dalam memahami.

Ayat ini juga masih terkait dengan bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Karena Al Qur’an diturunkan untuk sebuah interaksi yang baik, tidak menghendaki hubungan yang buruk. Sehingga mencegah sebuah keburukan dalam syariat islam lebih di dahulukan dari pada mengambil manfaat.

دَرْء الْمَفَاسِد مقدم على من جلب الْمصَالح[4]

“Mencegah kerusakan lebih diprioritaskan daripada mengambil manfaat”.

Karena syariat lebih mengedepankan pencegahan terhadap kerusakan daripada mengambil maslahat terlebih. Larangan meninggikan suara dihadapan nabi semasa hidupnya, juga berlaku meski nabi sudah wafat. Hal ini seperti disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir, saat menyebutkan riwayat bahwa Umar bin Khattab mendengar dua orang yang meninggikan suara di Masjid Nabawi, lalu Umar menegur mereka seraya berkata,” .Tahukan dimana kalian sekarang?”. Dari mana kalian?.Mereka menjawab,” Kami dari Tha’if:. Umar bin Khattab berkata,”Jika saja berasal dari Madinah, akan aku pukul kalian hingga pingsan”.[5]

Menurut Ibnu Abbas ayat ini terkait larangan bagi muslim memanggil nama nabi secara langsung, seperti “Ya Muhammad, akan tetapi panggil dengan sebutan,” Ya Rasulullah, Ya Nabiyallah, Ya Abal Qashim, agar amal-amal kalian tidak terhapus karena kalian hilang adab terhadap Rasulullah. [6]

  1. KESIMPULAN

  • Larangan meninggikan suara, baik terhadap Rasulullah maupun orang lain, karena meninggikan suara mengganggu orang lain.
  • Menjaga adab dengan Rasulullah, memanggil dengan panggilan pemuliaan dan penghormatan.
  • Adab terhadap Rasulullah tetaplah berlak, meski beliau sudah tiada.

Fauzan Sugiono


[1] Muhammad Thahir bin Asyur, At Tahrir wa At Tanwir, Tunis:Dar Tunisia Li An Nasyr, 1984) J. 26 h.219

[2]Imam Al Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdillah, Shahih Al Bukhari, (Mesir, Dar Tuq An Najat, 1422) J.6 h. 137 No 4846

[3] Muhammad Thahir bin Asyur, At Tahrir wa At Tanwir, h.219

[4] Muhammad Musthafa Az Zuhaily, Ushul Fikh wa Qawaid Fikhiyah, (Damaskus: Dar Fikr, 1427H) j. 1 h. 238

[5] Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al Azim, (Dar Taybah li An Nasyr, 1420) Tahqiq: Sami Bin Muhammad Salamah j. 7 h. 368

[6] Majduddin Abu Tahir Al Fairuz Abadi,Tanwir Miqbas Fi Tafsir Ibni Abbas, (Libanon:Dar Al Kutub, tt) 1/435

Serial Tafsir Surat Al-Hujurat

TAFSIR SURAT AL HUJURAT (Muqaddimah)

TAFSIR SURAT AL HUJURAT (BAG.2) (Ayat ke-1)

TAFSIR SURAT AL HUJURAT (BAG.3) (Ayat ke-2)

TAFSIR SURAT AL HUJURAT (BAG. 4) (Ayat 3, 4, dan 5)

TAFSIR SURAT AL HUJURAT [BAG. 5] (Ayat ke-6)

TAFSIR SURAT AL HUJURAT [BAG. 6] (Ayat ke-7)

Tafsir Surat Al Hujurat bag. 7 (Ayat ke-8 dan 9)

Tafsir Surat Al Hujurat Bag. 8 (Ayat ke-10)

Tafsir Surat Al Hujurat Bag. 9 (Ayat ke-11)

Tafsir Surat Al Hujurat Bag. 10 (Ayat ke-12)

TAFSIR SURAT AL HUJURAT BAG 11 (Ayat ke-13)

Tafsir Surat Al Hujurat bag. 12 (Ayat ke-14)

Tafsir Surat AL Hujurat Bag. 13 (Ayat ke-15)

TAFSIR AL QUR’AN SURAT AL HUJURAT Ayat 16, 17 dan 18 (BAG. 14 SELESAI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top