Manajemen Prasangka (Bag 3)

📌 Hadits Tentang Prasangka

Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ

Hati-hatilah kalian terhadap prasangka, sebab prasangka itu sedusta-dustanya ucapan. (HR. Bukhari No. 5143, Muslim No. 2563)

Prasangka yang mana yang mesti kita waspadai dan jauhi? Berkata Imam Ana Nawawi maksud hadits ini:

لمراد النهي عن ظن السوء

Maksudnya adalah larangan terhadap su’uzhzhan (buruk sangka). (Imam An Nawawi, Al Minhaj, 16/118)

Syaikh Abul ‘Ala Al Mubarkafuri mengatakan:

( إياكم والظن ) أي اتقوا سوء الظن بالمسلمين

(Takutlah kamu terhadap prasangka) yaitu takutlah kamu terhadap su’uzhzhan kepada kaum muslimin. (Syaikh Abul ‘Ala Al Mubarkafuri, Tuhfah Al Ahwadzi, 6/105)

Lalu …, kenapa Nabi ﷺ mengatakan bahwa zhan itu sedusta-dustanya ucapan? Bukankah zhan itu letaknya di hati atau pikiran, bukan di lisan?

Imam Al Munawi menjelaskan:

( أكذب الحديث ) أي حديث النفس لأنه يكون بإلقاء الشيطان في نفس الإنسان ووصف الظن بالحديث مجاز فإنه ناشئ عنه

(sedusta-dusta perkataan) yaitu ucapan jiwa, sebab itu terjadi dilntarkan syetan ke dalam jiwa manusia. Zhan disifatkan dengan “ucapan” sebab itu merupakan majaz, bahwa zhan merupakan awal dari ucapan. (Imam Al Munawi, At Taisir bi Syarhi Al Jaami’ Ash Shaghiir, 1/819)

Bersambung ….

🌻🍃🌴🌺☘🌷🌸🌾

✏ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top